Sunday, September 6, 2015

Mengenang Sejarah 70 Tahun Indonesia Merdeka

Mengenang Sejarah 70 Tahun Indonesia Merdeka

Mengenang Sejarah 70 Tahun Indonesia Merdeka
Museum Negeri Sumut di Jalan HM Joni (Gedung Arca) menjadi salah satu tempat tujuan wisata sejarah. (Analisa/James P Pardede)
Jumat, 14 Agustus 2015 | 12:06
Analisadaily (Medan). Ada banyak cara yang dilakukan orang untuk mengenang sejarah, termasuk sejarah negara kita dalam memperebutkan kemerdekaan. Indonesia merdeka dan memproklamirkan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945 (70 tahun yang lalu) di Jalan Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta.
Di beberapa daerah di Indonesia, momen kemerdekaan itu diproklamirkan. Di Sumatera Utara, khususnya kota Medan, Proklamasi Kemerdekaan RI berkumandang di Lapangan Merdeka Medan. Sejarah kemerdekaan Republik Indonesia bisa kita kenang lewat buku-buku sejarah dan dokumen digital yang tersimpan rapi di museum.
Museum, menjadi satu-satunya saksi sejarah dalam mendokumentasikan segala sesuatu yang menjadi perjalanan peradaban sebuah bangsa. Di Sumatera Utara, ada satu Museum yang paling besar, bernama Museum Negeri Sumatera Utara. Di dalam museum ini ada peninggalan sejarah budaya bangsa, hasil seni dan kerajinan dari berbagai suku di Sumatera Utara.
Peran Pers dalam Perjuangan Kemerdekaan RI
Peran Pers dalam Perjuangan Kemerdekaan RI
Museum ini di dirikan pada tahun 1954 dan diresmikan pada tanggal 19 April 1982. Museum ini merupakan museum yang terbaik di Indonesia. Peletakan koleksi pertama dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia pertama, Ir. Soekarno, tahun 1954 berupa makara. Oleh karena itu museum ini terkenal dengan nama Gedung Arca. Museum Negeri Provinsi Sumatera Utara terletak di Jalan H.M.Joni No. 15 Medan.
Bangunan museum berdiri di atas lahan seluas 10.468 meter persegi, terdiri dari bangunan induk dua lantai yang difungsikan sebagai ruang pameran tetap, ruang pameran temporer, ruang audio-visual, ruang Kepala Museum, tata usaha, ruang seksi bimbingan, perpustakaan, ruang mikro film, ruang komputer, serta gudang. Secara arsitektur, bentuk bangunan induk museum ini menggambarkan rumah tradisional daerah Sumatera Utara. Pada bagian atap depan dipenuhi dengan ornamen dari etnis Melayu, Batak Toba, Simalungun, Karo, Mandailing, Pakpak, dan Nias.
Sejak memasuki gedung museum ini, kita akan disambut dengan jajaran pakaian adat beberapa suku di Sumatera Utara. Dokumen dalam bentuk digital juga disediakan di museum ini dengan monitor layar sentuh. Perjalanan mengenang sejarah lewat wisata ke Museum Negeri Sumut ini diawali dengan cerita Masa Prasejarah, dimana ditampilkan sejarah geologi mulai terbentuknya alam semesta, pergeseran benua, dan Pulau Sumatera. Sejarah alam mengenai migrasi manusia, sebaran flora dan fauna, juga mengenai kehidupan prasejarah. Koleksi yang ditampilkan meliputi replika hewan khas Sumatera, replika fosil manusia purba, diorama kehidupan prasejarah, serta beragam perkakas prasejarah.
Di bagian ruanga lainnya ada cerita tentang Pengaruh Hindu-Buddha, dimana menampilkan koleksi peninggalan agama Hindu-Buddha yang ditemukan di daerah Sumatera Utara, diantaranya temuan arkeologi dari situs Percandian Padang Lawas dan situs Kota Cina. Benda koleksi meliputi arca batu, perunggu, pecahan keramik, dan mata uang kuno, juga sebuah replika candi induk dari Candi Bahal I.
Ada juga sejarah masuknya Islam ke Sumut, hingga sejarah perjuangan masa kini yang menampilkan berbagai artefak peninggalan masa Islam seperti replika berbagai batu nisan dari makam Islam yang ditemukan di daerah Barus, Sumatera Utara. Serta nisan peninggalan Islam yang bercorak khas Batak, beberapa Al Qur'an, dan naskah Islam tua yang ditulis dengan tangan. Serta sebuah replika Masjid Azizi di Medan. Lainnya berasal dari beberapa daerah lain di Indonesia dan dari negara lain seperti Thailand.
Pengunjung yang datang ke Museum Negeri Sumut berasal dari berbagai kalangan.
Pengunjung yang datang ke Museum Negeri Sumut berasal dari berbagai kalangan.
Dari data yang diperoleh di buku Museum Negeri Sumut, museum ini menyimpan kurang lebih 8.000 koleksi yang dapat dikelompokkan ke dalam sepuluh jenis, yaitu benda-benda geologi, biologi, etnografi, arkeologi, sejarah, numismatik dan heraldik, filologi, keramik, senirupa, dan teknologi.
Saat berkunjung ke museum ini, di lantai satu ada ruangan khusus yang menampilkan perjuangan Indonesia memperebutkan kemerdekaan dari penjajah. Cerita tentang Agresi Militer I sampai Agresi Militer II, ada juga cerita tentang Peran Pers dalam Kemerdekaan RI, deretan foto Gubernur yang pernah memimpin di Sumatera Utara serta beberapa koleksi benda-benda bersejarah yang digunakan pada masa sebelum kemerdekaan RI.
Wisata sejarah di Sumatera Utara, salah satu alternatif pilihannya adalah mengunjungi Museum Negeri Sumut. Ada juga beberapa museum lainnya yang menyipan sejarah tentang kemerdekaan RI. Seperti Gedung Juang 45 di Jalan Pemuda, Museum Perjuangan TNI di Jalan Zainul Arifin.
Mengenang sejarah kemerdekaan RI sesungguhnya sudah bisa kita lakukan lewat berselancar di dunia maya, tapi untuk melihat langsung benda-benda bersejarah dan saksi sejarahnya, kita harus mengunjungi museum yang ada di daerah kita masing-masing. Dirgahayu Indonesiaku !

Sumber:
http://news.analisadaily.com/read/mengenang-sejarah-70-tahun-indonesia-merdeka/160966/2015/08/14


No comments:

Post a Comment