Monday, May 18, 2015

DNA Suku Gayo sama dengan Karo Sibayak Lingga

DNA Suku Gayo sama dengan Karo Sibayak Lingga
Tanggal Posting : Selasa, 25 November 2014 | 17:41
Liputan : Irfan - Dibaca : 989 Kali
DNA Suku Gayo  sama dengan Karo Sibayak Lingga
Bupati Aceh Tengah Ir Nasruddin disamping kirinya Jamaluddin Iliyas moderator

BLANGKEJEREN - Deoxyribose Nucleic Acid ( DNA) suku Gayo sangat erat hubungan dengan suku Karo Sibayak Lingga. Begitu diucapkan, Bupati Aceh Tengah, ketika bertindak sebagai pemateri, pada seminar asal usul budaya Gayo, Selasa (25/11) di Bale Musara komplek Pendopo Bupati Gayo Lues.

Dikatakan,  Ir Nasruddin, kecocokan DNA itu terbukti ketika dilakukan uji coba oleh Arkeolog Balar Medan, kepada 315 siswa/i  se Aceh Tengah pada tahun 2011 lalu. Menandakan, adanya persamaan pertalian darah suku Gayo dan Karo Sibayak Lingga.

“Memang diakui mulai dari seni, budaya dan lainnya, banyak persamaan antara Gayo dan Karo, “ tutur Nasruddin. Karena menurut cerita rakyat yang perlu dikaji kebenarannya, Raja Linge memiliki tiga anak, yang satu berangkat ke Tanah Karo untuk mengembangkan sayap pemerintahan sang Ayah, maka dari situlah sepenggal masyarakat Karo kususnya Sibayak Lingga, berasal dari Gayo Linge.

Selanjutnya, Nasrudin, melanjutkan kalau usia suku Gayo sudah berlangsung 7500 tahun, angka itu sesuai menurut hasil test DNA dari Arkeolog Balar Medan. “ Angka ini menunjukkan adanya persamaan dengan Tana Toraja dan Suku Karo, itu menurut hasil tes DNA, “ jelasnya.

Mengenai kepercayaan yang dianut, Suku Gayo sejak 1200 tahun lalu telah memeluk Agama Islam, sebelumnya masih menganut faham Animisme atau dalam istilah Batak dan Karo “Parmalem”. 

Dikatakan, petuah-petuah Gayo banyak yang diadopsi dari ajaran Islam, misal dalam istilah Gayo “Keramat Mufakat” kalau di dalam ajaran Islam tersebut Musyawir Mufakat. Lainnya, “Alam Tulung Berbantu” kalau di Islam dikatakan, Saling Tolong Menolonglah Sesama Kamu.

Selain itu, suku Gayo tidak bisa bekerja sembarangan, sebab masih banyak mengikat diri dengan peraturan Agama, karena masih mengadopsi hukum sumang di Gayo, “Nyanya” atau disebut rendah hati.

Bupati Bener Meriah, Yusran Abdul Gani, menyebutkan, legenda gajah putih masih menyimpan segudang misteri, namun begitu sudah dijadikan sebagai lambang Kodam Iskandar Muda. Munculnya Gajah Putih dari Bener Merie, atau sekarang tersebut Bener Meriah, “ entah sejak kapan nama Bener Merie ber-ubah menjadi Bener Meriah,” ia terheran.

Selanjutnya, perwakilan dari Kabupaten Karo, Adri Istanbul Lingga Gayo, mengaku adalah keturunan Reje Linge dari Gayo deret. Sedangkan Sibayak Lingga yang berada di Kecamatan Tigan Derket, Kab Karo, merupakan nenek moyangnya yang berasal dari Gayo Linge Kab Aceh Tengah.

Hadir pada pemateri itu, Bupati Nagan Raya diwakilkan kepada Kepala Dinas Syariat Islam disana, Perwakilan Aceh Timur, Aceh Tenggara, Ketut Widriyatna dari Badan Arkeolog Balar Medan,  dan sejumlah Budayawan Nasional, seperti Fikar W Eda, Bachtiar Gayo, Yusradi Usman al-Gayoni, dan terdiri dari puluhan pembanding pada seminar yang digelar selama dua hari itu.


Sumber:
http://www.insetgalus.com/berita?id=DNA_Suku_Gayo__sama_dengan_Karo_Sibayak_Lingga



No comments:

Post a Comment