Sabtu, 25 April 2015
Tengkorak Kepala Manusia Purba Ditemukan di Bone
Salviah Ika Padmasari
Jurnalis
MAKASSAR - Tim arkeolog dari Balai Arkeologi Makassar,
menemukan tengkorak kepala manusia di pelataran sebuah gua di Kabupaten Bone,
Sulawesi Selatan. Tengkorak itu diduga kuat milik manusia purba jenis Austromelanesoid, yang hidup pada 11.700 tahun hingga 60
ribu tahun lalu.
Tengkorak dengan eskavasi atau kegiatan
pengupasan tanah sedalam delapan sentimeter itu belum diangkat karena
membutuhkan perlakukan khusus agar tengkorak tersebut tidak rusak.
Budianto Hakim, (51), peneliti dari
Badan Arkeologi Makassar didampingi Kepala Balai, GM Sudarmika mengungkapkan,
tengkorak saat ditemukan dalam kondisi retak pada 16 April lalu. Lokasi
penemuan berada di pelataran Gua Bala Metti, Desa Pattuku, Kecamatan Bontocani,
Kabupaten Bone.
Diyakini, tengkorak berbentuk batok
kepala tersebut adalah tengkorak manusia karena di dekatnya ditemukan tiga biji
gigi geraham yang morfologi giginya 100 persen adalah gigi manusia.
Peneliti menduga tengkorak tersebut
adalah tengkorak kepala manusia purbaAustromelanesoid karena berdasarkan lapisan budaya yang tergambar dari
ribuan artefak yang ditemukan di sekitar posisi tengkorak, menunjukkan ciri
khas peninggalan manusia Austromelanesoid antara lain seperti mata panah
bergerigi, pisau batu dan mata tombak.
Manusia purba jenis Austromelanesoid sendiri
adalah Homo
Sapiens pertama yang masuk ke wilayah Sulawesi.
Luas pelataran gua lokasi penemuan tengkorak yang berada di atas 500 meter di
atas permukaan laut (mdpl) itu kurang lebih 4 X 4 meter. Adapun panjang gua ke
belakang kurang lebih 15 meter.
"Keyakinan kita gua ini berpotensi
dimukimi manusia karena memenuhi beberapa parameter antara lain berada dekat
lembah dan sungai. Lembah adalah tempat bermain hewan buruan. Sungai juga
demikian menjadi tempat sumber makanannya," jelas Budianto yang juga penerima
sertifikasi peneliti LIPI pada 2004.
Selain itu, tambah Budianto, parameter
lainnya yakni letak gua tersebut lebih tinggi dari permukaan tanah. Posisi gua
di ketinggian menjadi pilihan manusia untuk menghindari ancaman binatang liar
atau binatang buas.
"Orientasi cahaya masuk ke gua ini
juga bagus sehingga tingkat kelembabannya rendah membuat gua itu layak
dihuni," sebutnya.
Belum diketahui apakah tengkorak itu
berjenis kelamin perempuan atau laki-laki. Pasalnya, kondisi tengkorak sudah
retak sehingga tidak diketahui apakah bentuknya bulat yang merupakan ciri
tengkorak kepala laki-laki atau bentuknya lonjong, yang merupakan ciri
tengkorak kepala perempuan.
Penemuan tengkorak kepala manusia purba
tersebut melibatkan enam peneliti dibantu unsur warga sekitar dan telah
dilaporkan kepada pemerintah setempat termasuk pihak kepolisian.
(put)
Sumber:
http://news.okezone.com/read/2015/04/25/340/1139791/tengkorak-kepala-manusia-purba-ditemukan-di-bone
No comments:
Post a Comment