Manusia
Manusia Flores pejaga Naga Flores penjagaDalam beberapa pekan kedepan wilayah NTT khsususnya Manggarai Barat berlangsung acara yang sangat penting “Sail Komodo” ajang dimana berbagai negara di Dunia berlayar mengarungi perairan Nusantara dan Komodo pun menjadi Maskotnya. Mengapa Komodo? Yahhh salah satu jawabanya yaitu karena komodo itu unik dan makhluk purba endemik yang hanya terdapat di Manggarai saja.
Saya tidak bermaksud menjelaskan kepada anda tentang sail komodo itu apa dan bagaimana namun yang saya tekankan adalah bagaimana komodo dan alam Manggarai itu sendiri dan apa yang menyebabkan dia (si Komodo) itu unik. Komodo merupakan makhluk darat namun dapat berenang dari satu pulau ke Pulau lainnya. Mengapa komodo tidak berpindah ke pulau lain yang lebih besar semisal Flores, Sulawesi atau Kepulauan Maluku misalnya? Atau mengapa spesies baru tetangga dan kerabat komodo Homo Florensiensis hanya terdapat di Flores saja? Atau juga mengapa Verheijeni Rat dan Burung bangau raksasa fosilnya hanya terdapat di Flores? Bukan di pulau Jawa, bukan pula di Pulau kalimantan yang lebat?
Pertanyaan-pertanyaan ini mengusik otak dan pikiran saya. Sebagai orang Manggarai yang memiliki ketertarikan dengan dunia arkeologi Flores khususnya arkeologi Manggarai saya memiliki beberapa hipothesis. Pertama dan terutama Flores adalah sebuah gugusan pulau tua yang terpisah dengan jawa-sumatera yang dulunya sedaratan dengan benua asia dan juga berbeda dengan Irian Jaya yang dulunya bersatu dengan benua australia. Flores itu unik terpisah dan tetap bertahan selama jutaan tahun, tetap kokoh walaupun ada pergerakan pergeseran benua. Berbagai makhluk purba yang terisolasi di kepulauan purba flores beradaptasi, berevolusi dan berkembang di daratan flores. Saya membayangkannya serupa dengan Galapagos-nya Carles Darwin. Praktisnya Homo Florensiensis dulunya hidup dan berkembang bersama dengan nenek moyangnya komodo dragon. Manusia Florens/homo florensiensis ini turut menjaga dan melestarikan komodo dragon yang hidup bersama mereka. Betapa kerennya Manusia Flores menjinakan binatang buas berukuran raksasa ini.
Manusia Flores| Homo Florensiensis |
Manusia flores/homo florensiensis ini memiliki perbedaan mencolok dengan Homo Nedeherland, Homo mojokertoinensis temuan E. Dubois di lembah sangiran ataupun Homo-Homolainnya. Homo florensiensis memiliki ukuran, postur, cara jalan dan kapasitas otak yang berbeda dengan yang lainnya. Dan dalam darah manusia Flores purba ini mengalir kekayaan mineral alam pulau flores, mineral alam yang sama juga kini mengalir dalam setiap Manusia Flores Modern saat ini begitu juga halnya dengan darah dalam tubuh komodo dragon.
Dan sekarang ada perlakuan yang berbeda, sementara si Komodo yang masih eksis itu dilirik, dirawat dan dijadikan maskot sebuah acara pelayaran sail bertaraf internasional dan semua orang NTT dan Manggarai bersuka-ria dan merasa bangga dan sibuk sebagai tuan rumah. Sang penjaganya Homo Florensiensis tetap tidak dilirik , tidak dianggap, tidak dikenal dan kini malah diacuhkan. Sang penjaga dan penjinak Komodo dragon tetap tersembunyi di dalam gubuknya di Liang bua dan di berbagai celah-celah gua di sepanjang pulau Flores berharap dan terus menanti bahwa suatu saat akan adaManusia Flores Moderen menemukan dan bercerita tentang mereka, menggali kebudayaan dan cerita-cerita hidup mereka. Ibarat seorang kakek yang dilupakan oleh anak cucunya homo Florensiensis ingin berbagi cerita kepada dunia bahwa kami pernah ada! Kami bukan hanya legenda Hobbit Flores! Kami penjaga komodo dragon! Dan komodo dragon adalah warisan jejak kami kepada kalian! Sanpio48
Sumber:
http://nendong.blogspot.com/2013/09/manusia-flores-penjaga-naga.html
No comments:
Post a Comment