Friday, May 22, 2015

Kehidupan di Gua Harimau Ternyata yang Tertua di Asia Tenggara

Kehidupan di Gua Harimau Ternyata yang Tertua 

di Asia Tenggara

OKU Ekspres
Kamis, 30 April 2015 09:20
Situs Gua Harimau/ist
BATURAJA TIMUR - Ternyata peradaban di Gua Harimau, desa Padang Bindu, kecamatan Semidang Aji, Sumatera Selatan menjadi yang tertua di Asia Tenggara. Hal ini diketahui setelah hasil penelitian tim Arkeologi Nasional (Arkernas) di situs Gua Harimau dipaparkan, Rabu (29/4). Ketua tim Arkenas Prof. Truman Simanjuntak menyebutkan, usia peradaban yang pernah ada di Gua Harimau mencapai 5.000-6.000 tahun lalu atau yang tertua di kawasan Asia Tenggara.


Kabar ini diungkapkan Truman di hadapan kepala desa (kades), lurah, kepala dinas Pemerintah Kabupaten OKU dan perwakilan Pemerintah Kabupaten OKU Timur dan OKU Selatan di Hotel Bukit Indah Lestari (BIL).


Pertemuan kemarin bertujuan untuk menyampaikan hasil penelitian yang dilakukan peneliti selama ini di Gua Harimau. "Hasil penelitian bukan hanya untuk Arkenas semata, tapi juga harus disampaikan kepada masyarakat supaya masyarakat bisa memanfaatkan situs arkeologi itu," ujar Truman, seeprti diberitakan OKU Ekspres (harian satu grup dengan RadarPena.com di WSM Media Group).


Hingga penelitian terakhir pada tahun ini, sebut Truman, tim peneliti Arkenas telah menemukan sekitar 80 individu kerangka manusia masa lampau. Bahkan, dari temuan terakhir, peneliti menemukan dua individu baru yang hidup di masa 5.000-6.000 tahun lalu. Kerangka tersebut berasal dari ras Austromelanisia yang lebih tua dari temuan-temuan sebelumnya.


Truman juga mengungkapkan, dalam kehidupan lampau sebuah gua memiliki peranan yang sangat penting dan multifungsi. "Mulai dari hunian, bengkel, hingga pemakaman. Makam di Gua Harimau memang banyak, tapi beda masa," jelas Truman.


"Setiap tahun harus ada penemuan terbaru. Target kita menemukan individu yang hidup 60.000 tahun yang lalu. Jika hal itu terjadi, maka dapat mengisi kekosongan data yang ada," jelas Truman.


Salah satu anggota tim Arkenas M Rully, mengatakan, sejauh ini, dari penelitian yang pernah dilakukan, hanya di Gua Harimau yang memiliki kelengkapan data. Pasalnya, kehidupan manusia lampau yang berusia muda sampai tua didapat dari lantai gua.


Rully mengungkapkan, keunikan dari temuan sebaran tulang menunjukkan ada satu budaya lampau yang mulai terkuak. Dari penelitian di Gua Harimau pula, diketahui manusia gua memanfaatkan aliran sungai sebagai sumber kehidupan. "Jadi wajar jika sampai sekarang ini, masyarakat masih memanfaatkan sungai Ogan," jelas Rully.

Editor: gatot

- See more at: http://radarpena.com/read/2015/04/30/18608/6/2/Kehidupan-di-Gua-Harimau-Ternyata-yang-Tertua-di-Asia-Tenggara#sthash.ztiYOL8W.dpuf

No comments:

Post a Comment